Ndoro Pecas Ndahe

Syahdan ada wartawan cerdas bijaksana yang berjiwa sok muda, sok gaul, lelananging jagat, yang suka menggoda anak muda yang sedang kasmaran.

Walau suka usil, namun wartawan itu baik orangnya. Walau gosip sering berhembus darinya, namun dari gosip itulah akhirnya saya “dijodohkan” sama Dita. Makasih, Ndoro! :”>

Saya mengenal Ndoro sudah cukup lama. Waktu itu beliau masih ngeblog di Blogdrive, dikenalkan oleh Pakde Mbilung yang dulu sering “numpang” ngeblog di tempat Ndoro.

Pertama kali ketemu Ndoro ya pas di Jogja. Waktu itu saya baru aja pulang jeng-jeng dari Madiun sama Didit.

Kami lantas diajak makan sate di belakang kantor Telkom Kridosono. Pertama kali pula lah di situ saya ketemu (dan terpaksa jadi baby sitter dadakan) sama 2 jagoannya Ndoro, Jendra dan Bunga. ;))

Sejak saat itu saya ndak pernah ketemu lagi, sampai saya menginjakkan kaki pertama kali ke Jakarta, di Bunderan HI yang termahsyur itu.

Lama-lama saya pun menganggap beliau seperti pakde saya sendiri, bersama Paman Tyo sang budayawan, dan Pakde Mbilung.

Dari beliau-beliau ini lah saya banyak belajar, mendapatkan pengalaman, mendapat pencerahan, dan banyak hal.

Saya masih ingat, pernah menjadi korban Ndorotaintment dan mengalami ndoro effect sebanyak 5 kali, yang akhirnya “gosip” tersebut benar-benar terjadi. :”>

Juga dengan pasangan lainnya yang lagi-lagi terjodohkan akibat dampak Ndorotaintment. 😀

Blognya pun termasuk blog yang unik dan asyik. Ada konten yang sangat serius, bahkan cenderung berat, ada juga yang cuma remeh-temeh. Ada yang memicu kontroversi, ada juga yang justru menengahi. Pokoke bisa dibilang blog Ndoro itu blog yang gado-gado namun niche.

Kini sang wartawan cerdas itu telah menginjak usia yang tak lagi muda. Rambut memerak seharusnya menjadikan dia menjadi lebih bijaksana.

Selamat ulang tahun, Ndoro Kangkung!

>> Selamat hari Ahad, Ki Sanak. Apakah hari ini sampean sudah mengucapkan selamat ultah kepada Ndoro?

30 comments

  1. kapan wisata kuliner untuk merayakan ultah ndoro? karena ini ultah yang ke-43, mungkin kita harus menyambangi 43 tempat makan dalam sehari? yuuuk, ndorooo… ceritanya culinary trip 😀

  2. atas nama *seteru mesra* saya (trade mark by blogombal, spt “aib atau prestasi”), izinkanlah saya meralat.

    memang benar ndoro mencarikan jodoh bagi zam, tapi tidak sebaliknya. bahwa si korban (perempuan) akhirnya mau, bahkan kecanduan, itu hanyalah ekses semata.

  3. asli ngakak baca comment paman tyo .. 🙂

    wah aslinya nih manjur juga ndorotainment .. 🙂

    sapa mau digosipin ndoro kakung ..?? 😛

Comments are closed.