Month: June 2008

  • Ayam Geprek Bikin Merem Melek

    Ayam Geprek

    Berawal dari rasa penasaran saya terhadap nama menu yang cukup terkenal di Bogor ini, saya pun akhirnya mencobanya.

    Rasa penasaran saya semakin bertambah apalagi setelah melihat begitu banyak orang yang rela antri berdiri-diri hanya demi menikmati sepotong daging ayam.

    (more…)

  • Bubur Ayam Subuh versus Bandrek Abah

    Bubur Ayam Shubuh

    Sebenernya kapan sih waktu yang mantab untuk makan bubur ayam? Pagi? Siang? Malam? Urusan buryam begini, si Nona van Bogor lebih pandai berpantun, eh menuntun. 😀

    Namun pas Ngubek Pasar Subuh Blok M beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan sensasi berbeda dari bubur ayam. Menikmati bubur ayam dengan backsound adzan Subuh! :))

    (more…)

  • Kue Putu Tanpa Bambu

    Kue Putu

    Saya jadi teringat tebak-tebakan jaman kecil dulu. “Penjual apa yang menjajakan dagangannya dengan cara menangis?”

    Yak, pedagang Kue Putu, jawabannya. Bukan karena penjualnya beneran nangis, namun suara “hhuuuuuuu” panjang dari cerobong peluit yang tertiup uap air yang mirip dengan suara tangisan inilah sebabnya.

    (more…)

  • Kecap Zebra, Kecap Asli Bogor

    Kecap dan Cuka Cap Zebra

    Pas keluyuran ngicip-icip penganan di Bogor kemarin, saya menemukan penjual soto yang menggunakan kecap (cap) Zebra.

    Konon kecap ini adalah kecap asli Bogor yang telah ada sejak kurang lebih 60 tahun yang lalu.

    (more…)

  • Ngubek Pasar Subuh Blok M

    Pasar Shubuh Blok M

    Sebelum acara Ngupas Benhil, sebenernya saya udah melakukan acara pre-ngubek pasar.

    Bersama Yudi dan Pito, saya menjelajah Pasar Subuh Blok M Sabtu dini hari.

    (more…)

  • JalanSutra Ngubek Pasar Bendungan Hilir

    JalanSutra Ngubek Pasar Bendungan Hilir (Ngupas Benhil)

    Setelah sukses dengan Beringharjo Hunting Tour, JalanSutra kembali menggelar acara Ngupas Benhil (Ngubek Pasar Bendungan Hilir).

    Selain menguak lokasi makan di dalam pasar, acara ini menjadi istimewa karena ada pembagian buku kuliner edisi ke-4yang ditulis oleh para dedengkot JS.

    (more…)

  • Kue Gambir, Dodol Khas Bali

    Kue Gambir Bali

    Jumat lalu, Dewi mampir ke BHI. Beliau membawa oleh-oleh berupa brem, kacang, dan sebuah bungkusan berwarna ijo yang diikat rafia merah.

    Perhatian saya langsung tertuju ke benda yang terbungkus daun tersebut. Bungkusan apakah itu?

    (more…)

  • Masjid Hidayatullah, Perpaduan 4 Arsitektur

    Masjid Hidayatullah

    Di antara gedung-gedung pencakar langit Jakarta, rupanya ada sebuah masjid tua yang seolah-olah tenggelam di antara kaki-kaki gedung-gedung itu.

    Terletak di pusat kota, rupanya ndak banyak orang yang tau tentang keberadaan masjid yang memadukan corak Cina, Betawi, Hindu, dan Arab ini.

    (more…)

  • Serabi Tanah Abang?

    Penjual Serabi Tanah Abang

    Sudah beberapa kali saya mengamati seorang ibu penjual serabi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Duduk tanpa menggunakan dhasaran kecuali hanya sebuah dingklik, anglo, dan keranjang untuk menjajakan serabinya.

    Walau saya penasaran dengan serabi yang satu-satunya dijual di seputaran pasar ini, namun baru kemarin itu saya mampir mendekati ibu penjual serabi itu.

    (more…)

  • Soto Kuning Bogor

    Soto Kuning Bogor

    Ketika jeng-jeng ke Bogor beberapa waktu yang lalu, saya sempat mencicipi soto khas Bogor, yaitu Soto Kuning Bogor.

    Sebenernya di Bogor sendiri ada 2 gagrak soto, yaitu soto kuning dan soto bening. Kedua soto ini mengikuti pola dasar persotoan, yaitu soto bersantan dan soto ndak bersantan.

    (more…)