Mata Air Panas Gunung Pancar, Air Panas Minim Belerang

Mata Air Panas Gunung Pancar

Badan pegal-pegal akibat mburuh selama seminggu langsung sirna seketika setelah merasakan kehangatan panasnya air yang merendam badan.

Sabtu kemarin, saya bareng Purwo dan Damar, 2 orang temen kantor, melakukan perjalanan ke pemandian air panas Gunung Pancar, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Berangkat pagi-pagi sekali dari rumah Purwo di daerah Sentul, kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam.

Kami melewati Desa Sumurbatu, yang konon penduduknya mayoritas bermata pencaharian dari memecah batu. Di sepanjang jalan memang terlihat batu-batu besar yang sudah dipecah berserakan. Apakah karena ini juga sehingga jalan yang melintasi desa ini juga “berbatu” yang sedikit menghambat perjalanan? :-??

Hutan pinus langsung menyambut kami ketika memasuki Kawasan Wisata Alam Gunung Pancar yang memiliki luas sekitar 447,5 hektar ini. Kami dipungut tiket masuk 2 ribu rupiah per orang dan motor seribu rupiah.

Hutan Pinus Gunung Pancar

Kami pun menikmati pemandangan eksotis yang ditawarkan. Di beberapa bagian, bunga-bunga berwarna kuning dan oranye memberikan warna tersendiri di antara teduhnya hutan.

Di kawasan ini ada juga pemandian air panas yang lebih mewah, yaitu Giri Tirta. Namun kami lebih memilih pemandian air panas Gunung Pancar, karena alasan ekonomis.

Tak berapa lama, gerbang retribusi pemandian ini terlihat. Setiap orang dikenakan biaya masuk 5 ribu rupiah dan motor 2 ribu rupiah. Jangan lupa siapkan pula duit untuk ongkos “parkir”. 😀

Kami segera menuju ke bawah dengan menuruni tangga setapak yang pegangan pinggirnya berupa kayu yang diikat dengan ijuk.

Terdapat gazebo-gazebo yang cocok untuk dipakai bersantai-santai. Kami duduk sebentar di salah satu gazebo sambil makan nasi uduk yang berbungkus daun pisang untuk sarapan.

Ada 3 buah kolam yang tersedia. Dua kolam untuk umum yang dipisahkan antara laki dan perempuan, serta satu lagi kolam yang dikhususkan untuk terapi pengobatan. Selain itu, ada 3 bilik khusus berisi semacam bathtub yang bisa kita sewa dengan harga 10 ribu bila ingin privasi terjaga.

Kolam Air Panas

Segera saya ingin mencoba. Namun begitu menyentuhkan kaki ke permukaan air, saya langsung berteriak dan menarik kaki. Panas banget! Saya memperkirakan suhunya sekitar 50°-60° celcius.

Memang kita harus melakukan pemanasan sebelum berendam. Caranya dengan merendam kaki terlebih dahulu supaya tubuh bisa menyesuaikan dengan suhu air.

Panas yang menusuk-nusuk inilah yang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Pantas saja, karena syaraf-syaraf langsung terbangun dan otot-otot kaku langsung lemas.

Perlahan-lahan saya mulai memasukkan kaki. Saya menahan panas dengan mengalihkan perhatian dengan melihat-lihat pemandangan sekitar yang menyegarkan. Sesekali burung elang tampak terbang di kejauhan.

Kaki yang terendam sontak berwarna lebih merah. Aliran darah yang lebih deras membuat warna kulit menjadi begitu.

Ketika dirasa sudah “terbiasa”, saya pun mulai merendam bagian tubuh lainnya, mulai dari paha, perut, hingga akhirnya seleher. Ketika merendam bagian selangkangan, rasanya panas luar biasa. 😀 Maklum lah.. ;))

Saya langsung merasa rileks. Mata mulai terkantuk-kantuk. Penat dan capek langsung sirna. Rasa panas yang tadi dirasa berubah menjadi lebih hangat dan nyaman.

Menyiramkan air panas ke tengkuk dan kepala membuat pusing dan pening saya hilang. Rasanya enak banget seperti dipijat.

Berendam Air Panas

Keunikan air panas di Gunung Pancar adalah air ini minim belerang. Maklum saja, air panas ini berasal dari panas bumi yang dialirkan melalui pipa-pipa ke kolam.

Bila ingin menyembuhkan penyakit kulit, sabun belerang bisa dibeli pula di tempat ini. Bila berani, silakan mencoba sensasi berbeda dengan merasakan pijatan dari air pancuran yang tentu lebih panas daripada air kolam.

Seorang bapak tiba-tiba masuk ke dalam kolam dan berkata, “air di sini ternyata gak begitu panas, lebih panas di kolam sebelah”, dengan enteng. Buset! 😮

Ternyata yang dimaksud adalah kolam yang khusus untuk terapi pengobatan. Airnya memang lebih panas. Saya melihat seorang nenek yang sedang dibopong menuju ke kolam terapi ini.

Ndak lama, sekitar 10 menit berendam, saya mentas. Panas terlalu lama memang kurang begitu baik, apalagi untuk kesehatan “si otong”.. ;))

Setelah selesai berbilas dan berganti pakaian, badan langsung segar dan rileks. Namun celakanya, saking rileksnya, kantuk ndak mau lepas dari pelupuk mata. Pengennya tidur!!

Tempat ini buka selama 24 jam. Mau datang malam hari pun bisa. Tentu sensasinya juga akan berbeda.

50 comments

  1. enakan mana sama pemandian air panas Guci Tegal…?
    kalo diliat kyknya kok lebih nyaman di Guci ya, lebih manusiawi hehehe…. 🙂
    *sorry*

  2. waaahhhh…liat hutan pinus dan kolam air panas itu kok jadi inget baturraden. :((

    jadi pengen berendam oiii….

    btw, utk berendamnya ada kamar2 privat yo ? enak no. kl di baturaden campur e, open gt lagi. ada sih, kamar mandi, tp keknya ga asik.
    etapi yg di tabanan juga sik asik, tapi yo kuwi, campur juga.
    jadi terpaksa pke baju :d

  3. kalo di NewYorkerto sini,tmen2 saya biasanya kalo lagi suntuk di malam hari pergi ke pancuran 3 baturraden..sekitar jam 11 malam dan masuk secara ilegal tentunya..disana berendam air panas ditemani kegelapan malam..saya sih hanya bertugas menjaga pakaian mereka..selepas berendam biasanya kalo lagi beruntung dapet rejeki berupa lintah di badan..

  4. beberapa minggu lalu pernah di bahas nih tempatnya di acara jalan2 gitu lah di Trans TV (lupa judul acaranya)

    pemandangannya sih emang bagus ya, kayaknya… tapi tempat pemandiannya kayaknya kurang ya… tapi mungkin karena harganya yg relatif murah juga kali ya…

  5. pengen berendeemm…
    tampaknya nyaman skalii…
    tapi pertamanya emang panas banget yah, trus kalo udah kelamaan berendem, keluar2 mesti kedinginan..hahaha..

  6. Mas tlg japri ke saya di alamat email bisa gak…

    mo tanya foto yg ada tulisannya di sebelah kiri atas itu, untuk berlanjut ke tempat rendam panas di dekat sebelah mana, ya?

    tlg balas… terima kasih
    Rick =)

  7. kan dicoba…mm dah lama dengar da pemandaian air panas gunung pancar dibabakan madang……..
    bisa sembuhi penyakit rekan saya….

  8. sy liat ti tipi trans7 krmn minggu (30 Jan 2011) di acara jalan2 yg hostnya sisca, dia lg ngupas soal pemandian air panas gunung pancar yg di kelola oleh Hj. Lies. Dimn yg di kelola oleh Hj. Lies ini tempat pemandiannya lbh bagus, lebih bersih, lebih tertata rapi dan byk macem2nya spt utk terapi, utk pijat dll.

    klu ngeliat dari hal ini kok beda bgt yah… spt gambar yg ada di web ini.

    apakah memang ada t4 laen selain yg ditampilkan di gambar ini?

Comments are closed.