Perhatian! Jeng-jeng kali ini dengan sangat menyesal tidak terdapat skrinsut karena saya sedang krisis identitas kamera digital, dan acara yang diadakan sangat mendadak, mak jegagik™. Maka postingan ini dengan sangat menyesal tidak dapat kami sertakan suatu bukti ontentik apa pun sehingga silakan kalo mau mencap postingan ini adalah cerpen.
Semua bermula dari ajakan dari seorang sarjana fresh graduate yang mencoba mengais-ais rezeki di tempat sampah orang. Dia kebetulan ada jadwal wawancara di sebuah hotel di kawasan RRI Solo.
Bukan, bukan dia melamar sebagai opisboy atau pun belboy, cuma kebetulan sang manajer HRD perusahaan tempat dia melamar ini sedang berada di Solo dan kok dengan penuh nggaya, tenguk-tenguk-nya kok ya di hotel. Ha wis ben, namanya juga manajer, ding.. 😀
Rencana melayat salah satu dosen saya yang bapaknya meninggal kemarin akhirnya batal. La gimana lagi? Mosok hatrick melihat pemakaman dalam seminggu? Ya sudah, mendingan saya jeng-jeng dulu ke kota tempat saya dibesarkan itu. Itung-itung mengobati rasa kangen saya terhadap makanan khas Solo yang ngangenin itu. =p~
(more…)