Tag: Yogyakarta

  • Candi Kalasan, Candi Budha Tertua di Jogja

    Candi Kalasan, Candi Budha Tertua di Jogja

    Sudah lama sekali saya ndak pulang kampung ke Solo. Sabtu kemarin, dengan niat ingsun saya pun bertekad untuk pulang ke Solo. Apalagi rasanya sudah cukup lama saya ndak jeng-jeng serta otak sudah cukup suntuk dengan beban kerja yang makin menggila, membuat saya ingin refreshing sejenak.

    Berhubung saya lagi seneng-senengnya mengagumi kemegahan kebudayaan masa lalu, perjeng-jengan saya kali ini masih ndak jauh-jauh dari tema itu. Sasaran saya kali ini adalah Candi Kalasan, yang terletak kurang lebih 50 meter di tepi Jalan Jogja-Solo, sekitar 14 km dari Jogja.

    (more…)

  • Sunset Hunting at Ratu Boko by Bike!

    sunset-hunters1

    Gila, tolol, bodoh! Itulah kata-kata yang rasanya tepat dilontarkan kepada 3 ekor eblis laknat terkutuk yang menamakan diri mereka, The Tri Mas Kenthir.

    Gimana ndak kenthir, dengan berpedoman pada semboyan, “do first think later” dan “doing without thinking”, tiga trio eblis ini melakukan perjalanan ke Alam Baka Candi Ratu Boko menggunakan sepeda hanya untuk mengejar sunset!

    Ya, ya. Setelah dihajar kopdar, saya pun kembali menikmati dunia saya, dunia keluyuran yang kali ini jelas lebih bebas dan puwas! \:d/

    (more…)

  • Kopdar Raya: Pantai Pandansari

    Kopdar Raya: Pantai Pandansari

    Sebenernya saya bingung mo posting gimana. Bayangkan saja, setelah dihajar hatrick kopdar, kini saya dan temen-temen kudu melayani serangan blogger-blogger dari luar Jogja.

    Bisa dibilang ini Hari Raya Kopdar. La setelah beberapa waktu saya berpuasa kopdar, kini saatnya berhari raya. Ditambah tamu-tamu yang datang ke Jogja berasal dari jauh semua, membuat nuansa hari raya semakin terasa! \:d/

    Mulai tulisan ini, saya mencoba menuliskan suasana kopdar yang saya alami secara bertahap. Rasanya terlalu panjang kalo ditulis di dalam satu postingan. Yah, lumayan lah buat refreshing selama mengurusi yudisium yang melelahkan setelah dicabut status saya sebagai mahasiswa. 😀

    Kopdar pertama adalah di Pantai Pandansari, pantai eksotis yang memiliki sejuta kenangan. *lirik Monik* Pantai dengan sebuah mercusuar menjulang yang jarang dijangkau orang. 😀

    (more…)

  • Jajanan Pasar Beringharjo

    Jajanan Pasar Beringharjo Hunting Tour

    Seperti janji saya kemarin, kali ini saya mo posting soal hasil perburuan Beringharjo Hunting Tour bareng JSers Jogja kemarin itu. Jadi bersiap-siaplah ngiler dan ngeces-ngeces.. =p~

    Sebagai kekayaan food heritage Jogja, makanan ini semakin lama dan semakin terpinggirkan. Bahkan kami harus ngubek-ubek hingga ke sudut-sudut pasar. Beberapa di antaranya memang kami temukan di pinggiran pasar sih, tapi tetep saja susah menemukannya! Apalagi yang jual sudah simbah-simbah, membuat kesan beberapa makanan ini hampir punah jika tidak diselamatkan dan diperkenalkan kepada generasi muda. Halah!

    Makanan tradisional ini mungkin di tempat lain beda namanya. Bahkan beberapa nama makanan itu saya baru dengar dan baru tau bentuk dan rasanya ya pas ikutan acara kemarin itu. Jadi kalo temen-temen menemukan makanan sejenis tapi berbeda nama, tak perlu dipermasalahkan bukan? 😉

    Beberapa makanan yang akan saya tulis di sini antara lain: Kue Mata Kebo (ada yang menyebut dengan Mendhut atau Kue Putri Mandi), Kue Mangkuk, berbagi jenis bubur, Roti Kolomben, Bakmi Pentil, Bolu Emprit, berbagai umbi-umbian, Biskuit Jahe, Kethak Manis, Blondho, dan Growol.

    (more…)

  • Es Bubur Kacang Hijau Madura

    Es Bubur Kacang Hijau Madura

    Pernah makan bubur kacang hijau? Pernah donk. Entah itu dalam keadaan hangat atau pun dicampur dengan es, bubur kacang hijau selain nikmat juga berkhasiat.

    Nah di Jogja, (update: ternyata di Bogor banyak ditemukan, info dari Luthfi), ada sebuah jenis makanan unik yang disebut dengan Es Bubur Kacang Hijau Madura. Apakah jenis es ini berasal dari Madura? Entahlah, yang pasti rata-rata penjualnya berasal dari Madura.

    Di Jogja, memang banyak tersebar warung burjo, alias bubur kacang ijo. Warung-warung burjo ini umumnya buka 24 jam dan selain menyediakan burjo, warung ini juga menyediakan makanan khas anak kos seperti indomi goreng, indomi rebus, es milo, milo hangat, dan sebagainya. Warung ini umumnya dikelola oleh orang-orang yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat.

    Tapi menu burjo yang akan saya tulis ini berbeda. Warung berkonsep tenda ala kaki lima ini jumlahnya tak sebanyak warung-warung burjo 24 jam yang banyak ditemukan di kantong-kantong pemukiman kos-kosan mahasiswa tersebut.

    (more…)

  • Nonton ScreenDocs! Traveling 2007

    Nonton ScreenDocs! Traveling 2007

    Hari Ahad, 10 Juni, kemarin saya nonton ScreenDocs! Traveling 2007, sebuah festival film dokumenter yang diadakan oleh In-Docs bekerja sama dengan Rumah Sinema Yogyakarta yang bertempat di Kinoki, Kotabaru, Jogja.

    Sayang sekali karena mungkin kurangnya publikasi (atau saya yang kuper ya?), saya baru tau tentang acara ini pada hari Sabtu sebelumnya. Padahal acara ini sangat bagus dan Jogja merupakan salah satu kota yang disinggahi untuk pemutaran film ini di antara 14 kota lainnya. Di Jogja, acara ini diselenggarakan mulai tanggal 8 hingga 10 Juni 2007.

    Ada 21 film yang diputar, tetapi karena saya cuma sempet nonton pada hari terakhir, saya cuma menonton 8 film saja. Film-film yang diputar sangat keren, karena film-film ini merupakan finalis dan pemenang dari beberapa kompetisi film dokumenter, antara lain AMI Youth Films, Kick Start 2006, dan Eagle Awards 2006. Pokoke top markotop! :top

    (more…)

  • Bahasa Walikan Jogja

    Bahasa Walikan Jogja

    Pernah denger percakapan atau tulisan kek gini, “Piye kabare socomu sing pahin kae, Dab?”. Atau pernah dengar orang memaki, “pabu sacilad!” hingga nama merek kaos oblong khas Jogja, Dagadu?

    Buat temen-temen di Jogja, bahasa tersebut mungkin familiar, bahkan sering digunakan pada percakapan sehari-hari. Tapi kadang temen-temen di luar Jogja kurang paham dengan arti kata tersebut.

    Kalo kita mengenal bahasa gawul abege yang bahkan sampe ada kamusnya yang konon diambil dari bahasa gaulnya kaum transexsual, ada juga bahasa gaul yang muncul di daerah-daerah tertentu. Contohnya ada bahasa kiwalan kera ngalam dan tentu saja bahasa walikan Jogja, walau sebenernya setiap daerah punya bahasa slangnya masing-masing.

    Saya cuma mo ngebahas bahasa walikan khas Jogja saja. Mungkin sudah banyak blog yang membahasnya, saya cuma menambahkan dan menceritakan ulang saja. Semoga bisa berguna, terutama kalo temen-temen sedang berada di Jogja dan mendengar bahasa macam ini. 🙂

    (more…)

  • Dihajar Bakso Keroyokan

    Bakso Keroyokan

    Pernah dikeroyok bakso? Bukan, bukan dikeroyok para penjual bakso, tetapi dihajar oleh porsi bakso yang luar biasa hingga mabok!

    Ya, saya dan kucingbuncit kemarin mengalaminya. Kami bener-bener kemlekeren karena porsi bakso yang gila-gilaan ini.

    Bakso Keroyokan. Begitulah nama yang diberikan untuk bakso ini. Bakso ini memang cukup tenar karena keunikan porsinya. Bayangkan, semangkuk bakso terdiri dari kurang lebih 30 butir bakso! 😮

    (more…)

  • Coklat Jogja, Coklat Monggo

    Coklat Monggo Dark Chocolate 40 gram

    Bagi para pecinta coklat, pasti sudah tidak asing dengan berbagai jenis merek coklat, mulai dari yang produksi dalam negeri hingga impor, seperti Silver Queen, Delfi, Cadburry, Van Houten, Ferrero Rocher, Droste, dan sebagainya.

    Semakin mahal harga coklat biasanya makin dahsyat rasanya. Tentu ini tak lepas dari kualitas coklat yang digunakan serta persentase campurannya. Makin pekat campuran suatu coklat, biasanya makin dahsyat rasanya, dan tentu saja makin mahal harganya.

    Tentu saja kita tidak asing mendengar harga coklat-coklat mahal yang kebanyakan didominasi merek-merek luar negeri terutama Eropa. Padahal tanaman coklat (kakao) sendiri merupakan tumbuhan tropis, lo.

    Nah, tahukah kamu produk coklat dalam negeri yang kualitasnya tak kalah dengan produk-produk coklat Eropa tersebut? Apalagi Indonesia ini termasuk negara penghasil coklat nomer tiga di seluruh dunia (data 2005).

    (more…)

  • Jogja 27 Mei Setahun Lalu

    Bangunan hancur

    Yogyakarta.
    05.55 WIB.
    5,9 Skala Richter.
    VI-VII MMI.

    6 ribu jiwa lebih.
    7 ribu rumah hancur.

    (more…)