Ndoyok

Dalam beberapa postingan, saya sering menyebutkan istilah “ndoyok”. Pun banyak juga yang bertanya tentang arti kata “ndoyok” itu tadi. Ndoyok sering disebut bersamaan dengan jeng-jeng. Walau artinya mirip-mirip, namun ada perbedaannya. Kata “ndoyok” bukan merupakan salah satu kata gaul ala Jogja. Maknanya hanya bersifat lokal-personal dan ndak semua orang ngerti artinya. Nah, kali ini saya… Continue reading Ndoyok

Musicademia, Harmony in Diversity

Rabu (21/11) malam, saya dan anak-anak Marko yang tersisa di Jogja, Yudhi ama Sepep yang barusan wisuda plus Didit Kuya, berkesempatan nonton konser Musicademia dengan tajuk “Harmony in Diversity” yang menampilkan Twilite Orchestra yang dikonduktori oleh Addie MS. Ini kesempatan langka, mengingat saya belum pernah nonton konser semacam ini. Selain itu, ini merupakan acara lain… Continue reading Musicademia, Harmony in Diversity

Who’s Next?

Ini postingan ke sekian kali yang bernada sedih. :-< Setelah bermenyek-menyek pas farewell party-nya De Marko, juga hengkangnya Ridlo dari Jogja untuk pulang ke Jakarta karena diusir sama Pak Sugeng sang pemilik kos, juga Wini yang jadi te-ka-we di Abu Dhabi untuk jadi tukang peras susu onta, kini giliran seorang rekan yang akan meninggalkan Jogja.… Continue reading Who’s Next?

Sampai Jumpa Lagi, De Marko!

Rasanya baru kemarin kita registrasi bareng, rasanya baru kemarin kita ngisi KRS bareng, rasanya baru kemarin kita key-in bareng, rasanya baru kemarin kita kuliah bareng, rasanya baru kemarin kita ujian bareng, tapi tak terasa sudah 5 tahun kita bersama.. De Marko. Kemarin kita dari Gunungkidul, menjelajah pantai perawan nan eksotis itu. Sebelumnya kita menjajah Dataran… Continue reading Sampai Jumpa Lagi, De Marko!