Cara Sukses Bikin Kopdar

Kodpar di Djendelo Kafe

Menutup tahun 2007 dengan kopdar, menjadi catatan tersendiri buat saya. Bayangkan, menjelang akhir tahun, banyak agenda kopdar datang menghajar bertubi-tubi.

Bagi sebagian blogger, kopdar menjadi ritual yang mengasyikkan. Bahkan boleh dikata, kopdar menjadi salah satu Rukun Blogger setelah punya blog, posting, dan blogwalking.

Nah, mungkin banyak temen-temen yang ndak sempet ikutan kopdar atau mau mbikin kopdar sendiri yang ndak kalah gegap gempitanya, saya akan berbagi pengalaman tentang bagaimana membuat kopdar yang sukses. πŸ˜€

Saya memberikan kiat ini bukan berarti saya raja kopdar. Ini sebenernya adalah tugas dari Mentri Kopdar dan Kumpul-Kumpul (Menkopul), rekan Antobilang, S.Blog. dari Karesidenan CahAndong.

Namun sekali lagi, ini hanya tips, kiat jitu, cara cepat, howto, manual, atau guidance for dummies yang ndak saklek dan mutlak kudu dilakukan semua. Improvisasi dan kreativitas menjadi kunci untuk membangun suatu kopdar yang sukses. Halah! :))

Baiklah, tanpa perlu banyak cangkeman, berikut ini cara membuat kopdar yang sukses.

  1. Anggap kopdar adalah kesempatan yang langka
    Ini penting, mengingat ndak setiap hari kita bisa melakukan kopdar, apalagi pas ada seleblog yang datang. Seberapa pun rekan blogger yang datang, bisa dianggap sebagai kopdar.

    Belum lagi para blogger ini punya kesibukan masing-masing, sehingga untuk meluangkan waktu berkopdar ria adalah hal yang sangat langka. La siapa tau nanti kopdar bisa menjadi salah satu kegiatan yang dilindungi undang-undang karena saking langkanya. :))

    Jadi pasang mata dan telinga baik-baik, siapa tau ada informasi kopdar yang ndak boleh anda lewatkan. Tentu pastikan juga waktunya bisa sesuai dengan jadwal kita.

  2. Pilih lokasi yang menarik dan asyik
    Kopdar bersama Loenpia di Sam Poo Kong, Semarang

    Jelas ini penting. Kopdar bisa menjadi ajang hangout, refreshing, dan ngobrol-ngobrol yang hangat. Tempat yang cozy, nyaman, dan unik is a must.

    Standar lokasi kopdar yang sering saya temui adalah kafe, foodcourt, restoran, mol, bahkan angkringan. Yang penting lokasinya mudah dicapai dan cukup untuk menampung peserta kopdar.

    Namun kita bisa membuat semacam variasi, dengan kopdar di tempat-tempat public space lainnya (kalo ada), obyek wisata, pantai, museum, atau bahkan di rumah sakit! :))

    Lokasi kopdar yang pernah saya ikuti adalah di Benteng Vredeburg, Pantai Pandansari, Museum Ullen Sentalu, bahkan sampai ke Semarang, dan tempat-tempat wisata lainnya, selain di mol dan kafe.

    Silakan liat sebagian dokumentasi kopdar saya di kategori Kumpul-Kumpul saja lah. πŸ˜€

  3. Publikasi dan informasi adalah penting
    Buat apa kita bikin kopdar tapi ndak ada yang datang? Inilah gunanya publikasi, ilmu komunikasi, dan marketing.

    Ndak perlu lah kita bikin iklan segede gaban atau nyebar trekbek spam pamflet. Cukup dengan mempublikasikan di blog dan membuat banner, seperti yang dilakukan Pak Menkopul, rasanya sudah cukup.

    Atau kalo ingin lebih personal, menyebar undangan melalui SMS akan terasa lebih baik. Selain SMS, YM pun bisa jadi media publikasi yang baik.

    Apa pun media publikasi kita, yang penting undangan kopdar kita nyampe dan terpublikasi dengan baik. πŸ˜€

  4. Kaffah dan total dalam berpose saat sesi foto
    Seperti kata mutiara khas blogger, “tanpa skrinsut adalah hoax”, maka ritual ber-jeprat-jepret-mrenges saat kopdar adalah fardhu ain!

    Walau ndak semua harus bawa kamera, minimal ada satu yang jadi tukang jepret dan ketiban sial karena ndak nongol di foto, kecuali kalo bawa tripod.

    Skrinsut ini selain menjadi dokumentasi dan bahan postingan, juga bisa menjadi ajang ta’aruf bagi temen-temen blogger lain yang ndak bisa datang kopdar.

    La dengan melihat foto, kita bisa tau wajah asli si blogger yang mungkin jadi cem-cem-an kita, yang kadang ndak seperti yang kita bayangkan.

    Gara-gara foto, pas kopdar kemarin itu ada cerita lucu. Ada salah satu blogger cewek yang tiba-tiba gabung ke kopdar gara-gara dia mengenali saya dari foto-foto di blog ini. Saya sendiri bingung, kok bisa? πŸ˜•

    Tapi karena yang mengenali saya adalah cewek, saya cukup berbangga juga. :->

    Saya dan Medina

    Halo, mbak Medina! Sepertinya anda harus segera menghubungi psikolog setelah berfoto bersama saya kemarin, untuk menghindari wabah penyakit narsisme akut. :))

  5. Bicarakan topik yang menarik
    Begitu ketemu, lalu ngapain? Ndomblong plongah-plongoh atau bermain hape tentu bukan kegiatan yang bijaksana. Ya tentunya kalo ketemu ya ngobrol.

    La kan via YM atau ceting kan bisa? Iya, tapi ada sensasi tersendiri yang kita dapatkan kalo kita ketemu langsung. Istilahnya, “gojek kere guyon goblok” mampu mendekatkan blogger-blogger yang ketemu saat itu.

    Siapa tau dari “gojek kere guyon goblok” itu bisa mengarah ke “goyang ranjang” alias dapet jodoh? ;))

    Kalo kita kebingungan mo ngomong tentang apa, membicarakan blogosphere dan sekitarnya bisa menjadi pencair suasana dan obrolan default. Ndak jarang, obrolan kemudian meluas ke obrolan yang bresifat pribadi. Belum lagi gosip-gosip yang beredar, membuat suasana kopdar bisa sepanas acara infotainment. ;))

    Lalu topik apa yang paling sering saya bicarakan? Yah, biasanya sih seputar selangkangan current issues, bertukar pengalaman, ngangsu kawruh, berbagi bokep cerita, baik dari seleblog maupun seleblog sekali banget. :))

  6. Anggap semua blogger adalah sama
    Di dunia blogosphere, semua sama. Ndak ada istilah blogger senior, junior, lu blogger kemarin sore, gua blogger jaman wangsa Syailendra, semua sama.

    Kalo soal perseleban, itu cuma stigma dari masyarakat blogosphere sajah.. ;))

    Ketika kopdar, kita sering terperanjat ketika bertemu dengan blogger lain yang sering kita baca tulisannya. Oh, ternyata si itu ibu rumah tangga, ternyata si anu bintang bokep, ternyata si adek masih kelas 3 SD, ternyata si itu yang lainnya belom selesai kuliah, dan lain-lainnya. ;))

    La di sinilah uniknya. Dari baca membaca blog, kita seolah-olah kenal dekat dengan si empunya blog. Bahkan saking dekatnya, yang awalnya malu-malu lama-lama bisa jadi saling ejek dan pisuh-pisuhan. Tentu semuanya harus liat sikontolpanjang. :))

    Suasana cair semacam ini bisa menjadi sarana mengakrabkan diri, tanpa memandang faktor usia, status, dan pekerjaan. πŸ˜€

  7. What you eat is what you pay
    Bantingan duit

    Ini yang paling penting. La kopdar kan biasanya ndak jauh-jauh dari ngeluarin ongkos. Entah transportasi hingga cemil-cemilan.

    Apalagi yang kopdarnya bertempat di mol, kafe, atau foodcourt, yang mau ndak mau minimal kudu beli makanan atau minuman untuk teman ber-gojek-kere-guyon-goblok. Masalah nanti diusir gara-gara warungnya mo tutup, itu urusannya beda lagi.

    Soal perkara banting dompet kayak gini memang etisnya kita mbayar sendiri apa yang kita makan.

    Tapi kalo njenengan sedang sugih duit karena habis nembus nembak Tjap TJie Kie monggo saja kalo mau sok nge-bos-i mbayari semua.

    Atau kalau mau bantingan, kolek-kolek, mengumpulkan duit seikhlasnya lalu digunakan untuk membayar total kerusakan, akan membuat suasana terasa akan terasa lebih akrab dan kekeluargaan.

    Dengan metode ini, subsidi silang bisa terpenuhi. So, ndak perlu pura-pura motret candid lalu mlipir untuk berkelit dari kewajiban bersama. ;))

  8. Publikasikan laporan kopdar di blog
    Minimal ada seorang peserta kopdar yang menuliskan laporan kopdar di blog. Kalo masing-masing peserta kopdar menuliskan di blognya masing-masing, monggo saja. Toh kesan-kesan masing-masing individu kan beda. Tapi ini sih hukumnya fardhu kifayah.

    Menuliskan laporan di blog, selain sebagai dokumentasi juga bisa digunakan sebagai ajang provokasi dan ngiming-imingi blogger lain yang ndak bisa ikutan kopdar. :p

    Senarsis dan senista apa pun kopdar yang terjadi, tulis dan publikasikan. Memang, ndak semua cerita perlu dan mampu dituliskan semuanya, namun minimal menyebutkan waktu, lokasi, dan peserta kopdar rasanya sudah cukup. πŸ™‚

    Tentu saja, foto-foto sebagai bukti otentik juga harus disertakan sebagai bukti bahwa postingan laporan kopdar itu bukan hoax. :))

Saya kira itu dulu. Mungkin ada yang mau menambahkan? Atau punya ide lain?

Soal perkara gimana caranya bisa populer dan nyeleb hingga bisa selalu diajak kopdar di mana-mana, mungkin lain kali akan saya tuliskan. b-)

Dengan segudang pengalaman semacam ini, rasanya boleh lah saya punya harapan untuk jadi pemain sinetron atau model iklan di tahun 2008. Jujur, saya sudah frustasi dengan kerjaan mburuh saya yang selalu koding dan koding lagi. 8-}

Mungkin Mas Iman bisa membantu saya? Saya kan juga pengen terkenal kayak Sarah, mas.. ;))

Selamat Tahun Baru, semuanya! <:-p

35 comments

  1. no 8 itu saya selalu berusaha pertamax…. paling ngga laporan lewat operamini di lokasi trus di updet… tapi sayang ga pernah bawa kamera.. jadi fotonya nebeng hahahahahaha

  2. sip iki.
    @Mas Iman, Zam pantes buat bintang sinetron kok, lagian murah, kalo sinetron horor Zam ndak usah didandani, kayak saya itu lho. πŸ˜€

  3. Tambahan:
    8. Agenda Kopdar haruslah jelas.. sebisa mungkin disepakati terlebih dahulu dan disusun yang rapi untuk dipublikasikan.. seperti ini contohnya:

    agenda:
    1. Foto-foto
    2. Ngakak2
    3. Makan
    4. Foto-foto
    4. Ngakak2 lagi
    5. Foto-foto lagi
    6. Pulang

  4. Hehe lucu, lucu, apalagi yang nomor 7. Bagus diperjelas dulu sebelumnya biar ga ada salah paham ntar dikira ditraktir ama yang ngundang kopdaran lageh :d

  5. tak tambahin yo Mas,…
    No. 9: siapkan stamina prima, jangan sampai sakit gara2 kecapekan kopdar (kecuali klo pengen bikin acara kopdar di RS, hihi) *ngelirik ke atas* :p

Comments are closed.