Hatrick Kopdar!

Hatrick 5x Kopdar

Beberapa hari ini, saya mengalami 5 kali kopdar berturut-turut. Bisa dibilang ini hatrick, karena dalam seminggu, saya berjumpa muka dengan rekan-rekan yang selama ini hanya bersua melalui alam ghoib alias alam maya internet lebih dari 3 kali.

Maklum, sebagai seleblog gembel blog, acara kopdar yang tak jauh-jauh dengan makan-makan, gojek kere, dan guyon goblok itu jelas mengasyikkan. Berjumpa dengan kawan, ece-ecenan, ngakak-ngakak, dan tentunya berjengjeng adalah hal yang membuat seorang gembel macam saya ini bisa melupakan sejenak rutinitas dunia yang menyesakkan.. Halah..

Kali ini acara jumpa fans garukan gembel blog yang saya alami adalah ketemu Mbak Elsa untuk dinner dan keluyuran, nonton bareng FKY 2007 sama eblis-ebliswati CahAndong, hunting makanan langka bareng JSers, dan nonton Sirkus Kontemporer Compagnie 9.81.

GEGER PAKEM SARI

bersama Mba Sa di Pakem Sari

Kekisruhan berawal dari undangan Mbak Sa kepada saudara Kenz. Seperti layaknya bau bangkai, informasi ini cepat terendus dan menyebar ke kalangan para eblis CahAndong. >:)

Mulailah para eblis didaftar dan diabsen. Dari daftar peserta yang mencantumkan diri, ada 5 ekor yang bersedia. Tetapi pas hari-H, yang datang ternyata 5 pasang! Masing-masing eblis membawa pasangannya sehingga total jendral ada 10 ekor! =))

Malam itu, saya, Kenz, Adi, Kailani, Tupic, Ahmed, Eko, Aad, Didit dan Mas Irfan yang rela menyusul langsung dari Solo menyerbu rumah makan sekaligus tempat pemancingan Pakem Sari, Sleman, yang berjarak kurang lebih 20 km dari pusat kota.

Awalnya kami semua malu-malu karena ternyata Mbak Sa datang bersama suami yang made in Netherland dan keluarganya. Tapi setelah berkenalan lebih lanjut, suasana pun mencair, bahkan memanas. :))

Akibat malu-malu, hidangan yang tersedia masih banyak tersisa. Mbak Sa pun menyuruh kami untuk membawa pulang hidangan itu. Hehe.. Akhirnya itu hidangan ludes juga disikat para eblis yang braok-braok sambil nongkrong di angkringan Gelanggang UGM.

di Angkringan Gelanggang UGM

Tak hanya itu, Mba Sa memberikan 2 buah buku The Messenger hasil karya beliau yang berkolaborasi dengan beberapa blogger dari BlogFam plus tanda tangan spesial.

Makasih, mbak! 😉

KELILING BENTENG VREDEBURG

bareng Mba Sa di Benteng Vredeburg

Setelah malamnya dijamu sama Mba Sa, kini giliran kami mengajak Mba Sa berkeliling dan jalan-jalan. Karena Mba Sa harus meninggalkan Jogja dan bertolak ke Jakarta pada sore harinya, Kenz menemani Mba Sa belanja oleh-oleh.

Setelah oleh-oleh didapat, kami bertemu Mba Sa di Benteng Vredeburg. Di benteng ini, saya, Adi, dan Didit menemani Mba Sa berkeliling sejenak di dalam benteng yang sedang ada acara FKY. Tak lama kemudian Bunda Unai dan Isna menyusul.

Pada kesempatan ini kami memberikan sekedar oleh-oleh dan cinderamata kepada Mba Sa agar beliau selalu teringat dengan kami. 😀 Oleh-oleh ini berupa kaos plus pin dan stiker. Setelah menerima kenang-kenangan tersebut, Mba Sa langsung berganti pakaian dan mengenakan kaos tersebut. 😀

penyerahan kenang-kenangan

Setelah itu kami bercengkrama di sebuah rumah makan yang sebenernya cukup eksotis, yaitu Rumah Makan Cirebon. Disebut eksotis karena bangunan rumah makan ini termasuk bangunan heritage, bangunan tua khas Cirebonan.

Lantai bercorak kembang berwarna coklat, atap kayu berlapis, hingga berbagai aksesoris, mulai dari meja kursi dan cermin di dinding yang kuat banget nuansa tempo doeloe-nya menambah kesan vintage. Bahkan di beberapa titik ada foto-foto Jogja jaman dulu, menambah kesan kekunoan bangunan yang mengingatkan akan rumah nenek saya di Surabaya. 🙂

mak nyuss..

Akan tetapi, saya tidak merekomendasikan warung ini karena selain mahal (mungkin ditujukan untuk turis manca), saya punya “pengalaman manis” di warung ini.. 😀

Ingin tau pengalaman saya? Silakan pesan Es Lemon Tea kalo kebetulan anda sedang khilaf dan mampir ke warung ini. Dijamin “mak nyuss..” ya gak, Dit? *nendang Didit* :))

Setelah ngobrol-ngobrol dan puas bercengkrama, akhirnya Mbak Sa harus pamit. Beliau akan langsung menuju bandara. Kami pun berpisah di sini, sedangkan Kenz mengantar Mbak Sa hingga bandara.

Sampai jumpa lagi, Mbak Sa! Jangan kapok lagi datang ke Jogja! Maap kalo sambutannya kurang meriah dan ada hal-hal yang tidak berkenan! :-h

NONTON FESTIVAL KESENIAN YOGYAKARTA 2007

Kami sebenernya telah merencanakan sebuah skenario dan konspirasi jahat. Rencana busuk ini kami lakukan karena bunda kami, Bunda Unai, berulang tahun tanggal 15 Juni kemarin. Sengaja pada hari tersebut saya dan beberapa rekan tidak mengucapkan selamat walau kami bertemu dengan bunda.

Kami pun mempersiapkan sebuah kejutan kecil. Sebuah kejutan yang mungkin tidak akan dilupakan oleh bunda. Saya, Adi, dan Didit pun menyusun rencana dan berbagi tugas. Sebuah kado spesial pun disiapkan. Dan ketika acara kumpul-kumpul di Benteng Vredeburg inilah, kami merayakan ultah bunda!

Met Ultah, Bunda Unai!

Hadiah yang kami berikan pun tak tanggung-tanggung! Hadiah ini akan sangat berguna, apalagi karena bunda sedang berbadan dua!

Wah.. Congrats ya, bun! Moga saja putra keduamu ini ndak niru kelakuan kami, para eblis ini ya, bun! 😀 Sering-sering baca ta’awudz dan amit-amit jabang bayi, ya! >:)

Mbak Unai dan kadonya

La trus, hadiahnya apa? Hadiahnya adalah berupa jamu. Yang pertama adalah Pil Binari, pil yang konon ramuan madura ini semoga bisa membuat Mas Is tetep betah di rumah. :))

Kemudian ada Haiping, dengan maksud agar setelah melahirkan nanti, badan Mbak Unai bisa cepet langsing dan muka lebih cling! :))

Tak lupa kami sertakan pula Pil Gadis Remaja, yang berfungsi untuk mengatasi berbagai masalah kewanitaan, seperti uring-uringan kalo jatah belanja suami kurang, atau mengatasi kebiasaan menggosip yang berlebihan. ;))

Lalu jamu berikutnya adalah Pil Rapet Wangi, yang tentu kita semua sudah mengerti maksudnya kan? =))

Setelah acara potong kue, kami pun berkeliling sejenak di lokasi FKY. Kebetulan malamnya ada pemutaran film, kami pun menunggu acara tersebut dengan ngobrol-ngobrol sambil nyruput es dawet.

Pukul 7 malem, acara pemutaran film dimulai. Film ini berisi tentang potongan-potongan komedi satir yang disponsori oleh salah satu perusahaan rokok. Film ini bener-bener lucu dan khas Endonesah banget lah. Setelah pemutaran film usai, kami pun keluar dari benteng untuk mencari makan.

nonton FKY 2007 di Benteng Vredeburg

BERINGHARJO HUNTING TOUR

Bila tiga kopdar sebelumnya saya lakukan bersama para eblis, kali ini kopdar yang saya ikuti lebih serius. Walau tetep berkesan hangat dan penuh keakraban, tetapi suasananya tidak sedahsyat dan segila kalo kumpul bareng sama eblis.

Beringharjo Hunting Tour jalansutra

Kopdar kali ini pun adalah kopdar pertama saya sejak saya bergabung dengan komunitas pemuja jalan-jalan dan makan-makan ini. Ya, komunitas ini adalah komunitas Jalansutra. Kalo anda sering liat acara Wisata Kuliner di TransTV pasti tau atau pernah denger nama ini. 😀

Kali ini tim JS akan berburu makanan tradisional khas yang langka dan unik. Keberadaan makanan ini semakin tergeser akibat banyaknya makanan modern. Padahal makanan-makanan ini adalah salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Nah, untuk menemukan makanan ini, tentu kita harus rela berburu dan menjelajah setiap sudut pasar tradisional, dan Beringharjo adalah sasaran perburuan kami kali ini.

Kami pun berkumpul di depan Benteng Vredeburg. Setelah saling memperkenalkan diri, kami pun melakukan breifing dan mengatur strategi perburuan. Oiya, di kumpulan ini, ternyata saya yang paling muda. :-” Dan jangan salah, para jagoan makan ini ternyata banyak juga yang cowok! Sial, padahal saya berharap bertemu banyak cewek di komunitas ini.. :-<

Strategi yang kami terapkan adalah membagi tim menjadi 4 kelompok. Setiap tim mendapat daerah jelajah masing-masing, sesuai dengan area dari pasar Beringharjo. Karena yang hadir saat itu berjumlah 11 orang, maka masing-masing tim terdiri dari 3 orang dan ada sebuah tim yang hanya terdiri dari 2 orang saja.

Saya tergabung ke dalam tim nomor 2 bersama Mas Nanoeg dan Mbak Rina. Tim saya sebenernya mendapat bagian pasar sebelah barat-laut, tetapi ternyata daerah tempat kami menjelajah hanya ditemukan penjual batik, kami pun akhirnya memutuskan untuk menjelajah semua bagian pasar dengan mengelilinginya. Kami pun terpaksa menjelajah daerah yang seharusnya bukan daerah jelajah kami karena sedikitnya penjual makanan di daerah ini. Akibatnya, kami sering berjumpa dengan tim lain yang juga sedang berburu. :))

Tugas kami adalah mencari makanan-makanan yang dirasa unik dan langka dalam waktu satu setengah jam. Makanan ini kemudian harus kami beli, kami icipi, dan kami review. Berbagai informasi tentang makanan ini juga harus kami peroleh. Jika dirasa cukup, tempat yang sudah disinggahi ini lalu ditempeli stiker khusus. Warna dari stiker ini berbeda tiap-tiap tim. Tim kami mendapat stiker berwarna biru dan kami berhasil menempelkan banyak stiker di berbagai sudut sehingga tim yang lain sering melihat stiker kami. :))

Jalansutra was here!

Makanan yang kami temukan saat itu lumayan banyak, antara lain Kue Mata Kebo atau yang sering dibilang Mendhut, Jenang Ngangrang berupa jenang dari ketan dengan rasa jahe, Roti Kolomben yang konon adalah rotinya kaum kere, Kethak Manis yang terbuat dari ampas parutan kelapa, dan beberapa makanan lain yang umum ditemukan tapi unik menurut kami, yaitu Pecel dengan sayur bunga turi serta Lele Bumbu Mangut.

Jujur, ada beberapa makanan yang saya belum pernah dengar apalagi melihat bentuknya. Setelah mengikuti kegiatan ini, barulah saya tau nama, bentuk, bahkan rasa dari makanan-makanan ini. Macem-macem, ada yang enak dimakan hingga ada yang rasanya seperti bukan makanan manusia. Pokoke saya bener-bener belajar banyak dari acara ini.

Setelah waktu habis, semua tim berkumpul di lagi-lagi Rumah Makan Cirebon. 😀 Di sini masing-masing tim harus mempresentasikan makanan temuannya kepada tim lainnya. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan makanan yang mungkin tidak ditemukan oleh tim lainnya. Yah, saling bertukar pengetahuan dan informasi makanan gitu lah.

Dari presentasi ini, pengetahuan saya tentang food heritage pun makin bertambah. Saya jadi tau yang namanya Sate Kere yang beda dengan versi Solo, Bakmi Pentil yang bentuknya mirip pentil ban, Growol yang aroma dan rasanya “luar biasa”, Unthuk-Unthuk, Gembili-Uwi-Suwek yang termasuk golongan umbi-umbian, Tempe Benguk yang semacam oncom tapi terbuat dari kacang koro, dan masih banyak lagi. Kebanyakan nama-nama makanan ini terdengar asing dan saya kesulitan untuk mengingatnya. 😀

Kami merasa bahwa makanan ini sudah hampir punah. Apalagi para penjual makanan-makanan ini rata-rata sudah lanjut usia. Bahkan kami sedikit kesulitan menemukan lokasi penjual makanan ini karena tempatnya yang makin terpinggirkan oleh penjual lainnya. Rasanya sayang sekali kalo makanan ini harus punah.. :-<

Setelah semua kenyang mengicipi makanan-makanan ini, kami pun berpisah. Kami berjanji akan bertemu lagi bulan depan, untuk mengeksplorasi kembali kekayaan kuliner nusantara!

Foto-foto terkait ada di Multiply saya. 🙂

SIRKUS KONTEMPORER COMPAGNIE 9.81

Semalem adalah putaran terakhir saya kopdar. Lagi sedang enaknya leyeh-leyeh, saya dikontak oleh Adi yang mengajak nonton Sirkus Kontemporer Compagine 9.81 dalam rangka even FKY 2007. Ya sudah, apa boleh buat, saya pun segera cancut taliwanda untuk memenuhi ajakannya.

Bertempat di bekas gedung ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) di daerah Gampingan, kami pun menonton penampilan performance art dari artis asal Perancis. Awalnya saya pikir sirkus ini menampilkan kepintaran hewan-hewan terlatih, tetapi ternyata saya salah. Atraksi ini lebih tepat disebut performance art kalo menurut saya, bukan sirkus yang identik dengan atraksi hewan.

Atraksi ini adalah hasil kerjasama dari FKY 2007 dengan Lembaga Indonesia Prancis. Mulai dari performernya hingga pendukung teknis adalah orang-orang Prancis.

Atraksi ini menampilkan seorang seniman Prancis, Eric Lecomte, yang beratraksi di atas sebuah papan berlubang yang digantung pada tiang besi. Dengan lincah dan gemulai dia menampilkan tari-tarian sambil bergelantungan di atas ketinggian kurang lebih 20 meter. Ditambah tata cahaya dan tata suara yang cantik, membuat atraksi ini menjadi menarik dan mengundang tepuk tangan meriah penonton berkali-kali.

Penampilan seniman asal Prancis

Penampilan selama kurang lebih 1 jam ini bener-bener memberikan nuansa baru. Masyarakat Jogja tampak sangat antusias, terbukti dengan banyaknya penonton yang memadati halaman gedung bekas ASRI ini. Tampak hadir pula seniman Jogja, Djaduk Feriyanto.

Usai menyaksikan atraksi, kami pun nggeblas untuk cari makan. Dengan dukungan sponsor, saudara Wedhouz, cacing perut saya, Adi, Didit, dan Dipto pun berpesta pora menikmati bebek bakar yang ajib sangat. =p~

Setalah kenyang, saya pun langsung tepar di kosan! Bener-bener kopdar yang melelahkan! |-)

41 comments

  1. panjaanggg kaya mbaca novel, layak masuk muri kamu zam kopdar 5x berturut2x 😀

    mau dong ke jogjaaaa….!

  2. Dengan dukungan sponsor, saudara Wedhouz, cacing perut saya, Adi, Didit, dan Dipto pun berpesta pora menikmati bebek bakar yang ajib sangat.

    ajib.. jd inget seseorang :))

  3. hehehe. mungkin jabatan raja kopdar, kudu dipindahtangankan ke kamu ;)) .. 5x berturut-turut donk… ~ 😛

    btw kopdar sama JS itu.. asik ya.. bener2 gak sekedar makan-makan, gojek kere, dan guyon goblok kayak kopdar rata2….. tapi lebih cederung ke games 😀 hihihihi..

  4. waaaaaaaaaaa..
    serunaaaaaaaa..
    uhh aku g sempet ketemu mbak sa ih *mupeng*
    btw klo bulan depan jd k jogja diajak jalan” juga yaa :p

  5. mulane ora ndhang lulus,
    lha wong gaweane dolan terus…
    ingatlah bapak-ibumu di kampung yang segera ingin menimang cucu menyaksikan anaknya diwisuda ;))

    *kabooorr…*

  6. jadi laper baca nama-nama kue *teringat kemalangan diri karena memberitahu si mansup bahwa ada pameran kue tradisional di banjarmasin dan diberitahu balik oleh mansup bahwa acaranya sudah malam sebelumnya ihiks*

  7. we e e e e cip mbah Dar X Mister Mo…
    Dowo timen postinganmu Le…maraton aku mocone, BTW aku terharu terharu huhuhuh terima kasih buanyak Cah 🙂

  8. nek kui jenenge dudu hattrick.. tapi lima trick.
    ketoke postingamu on seng kurang… kok ra crito tentang “iwak masuk angin”

  9. wah..

    kopdar 5 kali b’turut-turut…???

    ck..ck..ck..

    hebat bener..bs masuk MURI nih mas… ^^v

  10. modyar………..jengjeng tenanan nek iki……..
    eh, hari ini daku akan mengicipi warung taman kuliner

    kita akan lihat, apakah sampeyan besok betah untuk jalan2 disini?
    siapkan stiker js mu……..

  11. eh hunting beringharjo itu menarik. sayange kok ndak ada foto2 makanan2 eksotis itu. mbesok kalo aku ada kesempatan ke jogja dianter hunting begituan yah. nek pergi jogja sekedar makan gudeg kurang spesial, kurang berkesan.

  12. duh enak juga kalo bisa jengjeng terus kayak sampean…
    hehe.. nikmatilah selagi bisa zam…
    nanti kalo sudah kerja + punya tanggungan anak istri sudah gak sempat jengjeng atau ikut kegiatan macam-macam lagi lho… 😀

  13. fahmi!
    eh hunting beringharjo itu menarik. sayange kok ndak ada foto2 makanan2 eksotis itu. mbesok kalo aku ada kesempatan ke jogja dianter hunting begituan yah. nek pergi jogja sekedar makan gudeg kurang spesial, kurang berkesan.

    -> aku yang anter deh Mi hihihihi…Le fotomu wis tak aplot nang multiply..nggilani

  14. Hehehehehe… kopdar berkali2… haibatttt… aku kopdar baru 3 kali hihihihihi…

    Kapan yak bisa kopdar di Semarang??? 🙂

  15. @ Sheilla:
    Itu ntar muncul webnya JogjaRumahku.Com, mbak.. Tapi klik-nya udah masuk ke database mereka kok..

    Thanks for voting me! 😉

    Mohon dukungannya! ^:)^

  16. mas zam.. congrats buat kopdarna yg berturut turut yaa 😉
    ria juga mo vote u blog ini, i luv it so much! swearr!! hihihi ;p
    btw, sempet liat yutie td diatas yaa? huhuhu.. kapan ya ria bs ikutan kopadar rame2 gtu 🙁
    anyway!! cai yoo mas zam!! ;D

  17. wah.. kopdarnya sampe 5 kali.
    foto yg di gelanggang ugm itu seru juga ya. 😀
    makasih banyak ya.. sdh menemani kami.

Comments are closed.