Pantai Pandansari Riwayatmu Kini

Pantai Pandansari yang penuh sampah

Salah satu pantai favorit saya di Jogja adalah Pantai Pandansari.

Keberadaan mercusuar di pantai ini adalah daya tarik tersendiri selain pantainya yang relatif sepi.

Namun saya sangat kecewa melihat keadaannya kini. Pantainya begitu kotor oleh sampah. 🙁

Saya sangat sedih melihat pantai favorit saya ini keadaannya menjadi benar-benar mengenaskan! :((

Pantai Pandansari menjadi favorit saya karena saya punya kenangan tersendiri dengan pantai ini.

Saya pernah melihat puluhan bintang jatuh ketika menjadi panitia malam keakraban jurusan saya di pantai ini.

Pengalaman yang tak kan terlupakan!

Terakhir kali saya ke sini ya pas setelah saya lulus dan kopdar akbar gila-gilaan pas Nisa sama Iks dateng ke Jogja.

Begitu tiba, saya disambut oleh sampah-sampah berserakan di atas pasir! 😮

Sampah berserakan di Pantai Pandansari

Saya menduga sampah-sampah ini terbawa ombak dari Pantai Samas yang memang jaraknya ndak begitu jauh. Pantai Samas kan emang kotor. 🙁

Mungkin akibat tingginya gelombang laut akhir-akhir ini, sampah-sampah dari Pantai Samas terbawa obak berpindah ke sini.

Selain sampah ranting dan kayu-kayu, saya menemukan sampah-sampah plastik dan sisa-sisa kebiadaban manusia yang suka membuang sampah sembarangan. x(

Benar-benar ndak enak dipandang mata! :-w

Coba liat gambar di bawah ini. Perbedaannya sangat jauh, bukan?

Perbandingan keadaan di Pantai Pandansari

Gambar di sebelah kiri diambil pada tanggal 7 Juli 2007. Masih bersih dan sangat menyenangkan sekali.

Sedangkan gambar di sebelah kanan diambil pada tanggal 5 Januari 2008. Begitu menyedihkan dan memprihatinkan. 🙁

Belum lagi saya ndak bisa naik ke atas mercusuar. Padahal saya pengen banget menikmati kembali sunset dari atas mercusuar setinggi 45 meter ini. :-<

Menurut penjaganya, mercusuar ini sudah ditutup untuk umum semenjak gempa tahun 2006 lalu dengan alasan keamanan karena bangunan mercusuar banyak yang retak.

Lah? Kok bisa? Sebuah alasan yang aneh. 😕

Padahal saya pernah naik ke sana malam-malam sama Miwako sekitar Februari 2007.

Belum lagi saya pernah ke sana beberapa bulan setelah gempa hanya untuk mendapatkan liputan tentang pantai ini sekitar November 2006. 😕

Bukankah tujuan pembangunan mercusuar ini adalah untuk obyek wisata? La kenapa ditutup untuk umum?

Semoga ada pihak-pihak terkait yang bisa menjelaskan. :-w

Ah, walau Pantai Pandansari ndak seperti dulu lagi, suasana sunset-nya tetep bener-bener eksotis!

Melihat sang surya perlahan-lahan tenggelam dan bersembunyi di balik horison yang tertutup awan, memberikan warna perpaduan biru dan keemasan yang menakjubkan!

Suasana sunset di Pantai Pandansari

Andai saja saya ke sana bersama gadis pujaan hati, menikmati sunset dengan duduk di atas pasir yang bersih sambil bergandengan tangan..

Oh, betapa romantisnya.. 8->

Baca juga info lengkap tentang Pantai Pandansari.

27 comments

  1. ku liat foto yang 5 Januari, kok ada ibu sama anak lagi pelukan juga yah, perasaan dulu waktu kesana juga sama ada ibu itu hiii…penjaga pantainya apa??

    Iya zam kotor banget, ombak lagi tinggi banyak yg kebawa ombak kali…

    Sama, Pandansari juga ga bakal ku lupa, banyak kenangan di situ 🙂

  2. wadooo, kok jadi kaco skaliii? ituh kan pantai kenangan kitaaa… *KITA?*
    ah, pindah haluan ke Baron saja :p

    @iks: he? iya tuuhh. dulu aku kan sempet moto si Ibu & anak lagi pelukan itu jugaa 🙂

  3. setuju ama sandal.
    mohon kepada menteri terkait di andong agar segera mengkonsolidasikan daripada kegiatan ini secepat mungkin. karena alam pastinya tak sabar menunggu lebih lama lagi.

  4. saya juga suka banget sama pantai, prihatin juga yah kalo pantai kita jadi kaya gitu:( ayo kita sama2 jaga kebersihan:d/

  5. Serius to, Mas kalo mercusuarnya ditutup untuk umum? Walah….walah….padahal ngeliat Pandansari dari mercusuar itu kan dahsyat banget. Yach…naeknya sih lumayan bikin ngos-ngosan. Dulu aja aku pernah ampe kliyengan pas sampe puncak gara-gara kepengen banget ke sana pas pulang ke Jogja tapi kehujanan di jalan & belom sarapan pula. Tapi kalo udah di atas, wuduihh….elok tenan…

Comments are closed.