Sido Semi, Warung Tempo Doeloe Nan Eksotis

Warung Sido Semi, Kotagede

Selain bangunan tua, ternyata di Kotagede ada sebuah warung yang mempunyai suasana tempo doeloe yang khas.

Ndak jauh dari Kompleks Makam Kotagede, sekitar 100 meter ke arah selatan menyusuri Jalan Cantheng, ada sebuah warung yang cukup unik bernama Sido Semi.

Lebih lengkapnya, warung ini bernama “Warung Ys Sido Semi mBok Mul”.

Selain suasana, tentu yang istimewa dari warung ini adalah hidangannya. 😀

Bentuk bangunan yang sedikit kurang lazim sebagai warung langsung menyambut ketika kita sampai di depan warung.

Terang saja, bentuk warung ini lebih mirip semacam rumah daripada warung.

Di depan pintu terpasang sebuah papan bertuliskan “Yen Seloso’ Tutup” yang bisa menimbulkan beberapa penafsiran. ;))

Ketika kami ke sana hari Kamis, warung ini buka. Beruntung! 😀

Memasuki ruangan, nuansa jadul langsung terasa. Di dalamnya terdapat beberapa perabotan kayu yang dari warnanya nampak sangat tua.

Untuk duduk, kita bisa memilih untuk duduk di atas lincak bambu, kursi kayu, atau dingklik.

Angin sepoi-sepoi menerobos masuk melalui jendela kayu yang diiringi kicauan burung serta gesekan daun bambu memberikan kesan damai.

Sebuah daftar menu yang unik langsung menyita perhatian saya. Ternyata ejaan yang dipakai jadul banget!

Daftar menu warung Sido Semi

Kata “es” pun dituliskan “ys” yang dibaca berbunyi “æs”. “Kacang Ijo” ditulis “Katjang Idjo”, “coklat” pun dituliskan “soklat”, dan lain-lain.

Harganya pun masih menggunakan daftar harga Jaman dulu, 2.5 rupiah, 1 rupiah, dan lain-lain. Konon harga-harga itu adalah harga yang digunakan pada tahun 1950-an!

Pada dinding penyekat antara ruang untuk pengunjung dan dapur, terdapat jendela tua ala bar yang memajang botol-botol.

Tulisan aksara Jawa

Di atas jendela bar ini, tergantung sebuah papan tulis yang terdapat tulisan dalam aksara Jawa yang ditulis menggunakan kapur.

Tulisan ini berbunyi: “Maca Jawa. Seger murah. Jos. ES susu. Bayar dhulu. Nuwun”.

Itu pun setelah saya berkeringat dan bersusah payah mengingat susunan aksara Jawa. #:-S

Di beberapa sudut nampak aksesoris yang cantik.

Ada pajangan dari kendi yang dibelah, pajangan wayang, hingga serbet dan kipas anyaman bambu.

Foto-foto pemilik yang terkesan jadul banget pun juga terpampang manis.

Kami pun mencoba beberapa menu. Karena lapar, kami pun memesan bakso, sebotol es limun, dan es dawet.

Ndak lama, hidangan bakso, limun, dan dawet pun terhidang. Weh, bisa termasuk warung fastfood ini. 😀

Yang membuat saya takjub, es limunnya ini bener-bener unik, Sarsa-Parilla, minuman khas Jogja yang kini sangat langka ditemui!

Bakso dan Es Limun Sarsa-Parilla

Sarsa-Parilla sendiri berasa seperti minuman root-beer atau minuman beraroma kola, namun cita rasanya sedikit berbeda. Minuman ini pun oleh orang-orang dikenal dengan nama “coca-cola jawa”.

Tutup botol Sarsa-Parilla yang unik

Tutup botol Sarsa-Parilla ini pun unik. Ndak seperti minuman lain yang menggunakan tutup dari logam, minuman ini menggunakan keramik berlapis karet yang dikunci dengan sistem pengait dari kawat. Bahkan ada semacam kertas penyegel untuk menunjukkan bahwa minuman ini belum dibuka.

Ketika pengait dibuka, terdengar bunyi berdesis yang menunjukkan terlepasnya gas CO2 membawa aroma yang khas. Aroma ini semacam aroma hasil fermentasi.

Ndak sabar, kami pun mencobanya. Menuangkan ke dalam gelas berisi es serut dan.. =p~

Dahsyat! =D>

Baksonya pun walau berasa standar, tapi ada keunikannya.

Mi kuning yang digunakan berbeda dengan mi pada bakso-bakso yang pernah saya icip.

Mi yang digunakan begitu lembut, kenyal, dan licin, sehingga langsung meluncur di lidah dengan mudah dan indah. Slurrpp!!

Bola-bola baksonya pun hebat. Campuran daging dan tepungnya begitu pas membuat bakso ndak terlalu keras atau terlalu empuk.

Es dawetnya pun mengagumkan. Dawet atau cendol yang digunakan potongannya besar-besar, nampak tak beraturan, dan berwarna putih.

Tentu saja, makanan yang terbuat dari tepung beras ini ndak menggunakan zat pewarna.

Penasaran dengan Es Kacang Ijo, saya pun memesan semangkuk.

Es Kacang Ijo

Penampilannya yang biasa-biasa saja ini benar-benar menipu. Rasanya ternyata ndak sesederhana penampilannya!

Ketan putih dan kacang hijau empuk yang ditumbuk kasar berpadu dengan air kunir-asem membangkitkan rasa manis yang light. Bahkan sisa tumbukan kunir pun masih dapat ditemukan di dalam mangkuk.

Saya menduga, rasa manis hanya mengandalkan dari air gula-asem yang terasa samar-samar karena berpadu dengan air kunir. Patoet dipoedjiken.

Setelah kekenyangan, kami pun menikmati suasana warung yang ramai oleh para pengunjung. Suasana akrab sangat terasa oleh pengunjung yang bercengkrama.

Saya yang duduk di lincak pun terbuai angin sepoi-sepoi merasakan kantuk yang nikmat. (:|

belum lagi suara radio yang diputar oleh penjual warung begitu pas. Campur sari! Weh.. \:d/

Ndak terasa kami pun harus mengakhiri nuansa jadul dan kembali ke masa kini.

Saya segera beranjak menuju ke dapur untuk menghitung total kerusakan.

Di dapur, nampak sebuah mesin penyerut es dari besi yang terdapat roda pemutar di sisinya. Untuk menyerut es, balok es batu harus dijepit dengan menggunakan penjepit yang diputar, baru es diserut dengan memutar roda pemutar dengan tangan.

Rupanya bahan-bahan pembuat sudah disiapkan terlebih dahulu dalam mangkuk dan toples-toples, sehingga pesanan bisa cepat diantarkan.

Uniknya lagi, Mbok Mul si penjual menghitung kerusakan menggunakan kapur tulis yang ditorehkan ke atas papan tulis kayu.

Bener-bener eksotis dan bernuansa tempo doeloe! :top

Comments

51 responses to “Sido Semi, Warung Tempo Doeloe Nan Eksotis”

  1. Hedi Avatar

    wah sarsaparila…langka tenan…

  2. Ucha Avatar

    Ah..
    Yang kedua :-w
    Sarsaparilla.. Minuman fermentasi?

  3. mr.bambang Avatar

    Tolong aksara Jawanya dibalik jadi khas Jogja mas…biar jogja banget ^^v

  4. mbakyu Avatar

    wedang sari dele, kuwi pilihan ku nek mrono…

    eh zam koncoku wingi wes telpon kowe rung?

  5. didut Avatar

    *masukin list buat ke jogja*

  6. fahmi! Avatar

    luarr biassa! ini baru yg namanya djadoel… :d/

  7. pitik Avatar

    wah..ngiler tenan ki…

  8. huda Avatar

    Keren keren… duh.. pengen nyobain juga.

  9. hoek soegirang Avatar

    aihhh..sarsaparilla!!!!!
    waktu saia TK di jogja, saia cuma fernah nyicipin sekali doank…
    abis itu…
    skarang jadi kangen sangadh!

  10. Goenawan Lee Avatar

    YS… YenSeloso… Atau Es sih… @___@

    Btw ane belum nyoba sarsaparilla.. 🙁

  11. chiw Avatar

    Limune kok ireng Zam?
    betewe, onok onok ae ya, warunge? 😀

    aku dadi pengeeeen =p~

  12. fisto Avatar

    liputan yg bagus….baru tau kalo ys itu dibaca es…

  13. chiw Avatar

    tak add nang delicious ya…

  14. arya Avatar

    sem,,,, ngelangut tenan
    ketoke uripe bahagia tenan. urip tanpo duso. :))

  15. andi bagus Avatar

    fuh…laper..:((

  16. Jiewa Avatar

    Itu papan tulis kecil jadul banget.. jaman kolonial. Dirumahku masih ada tuh, kepunyaan papa ato mama saya waktu masih skul tempo dooeloe.

  17. Praditya Avatar

    Gmana sih rasanya coca cola jawa??

  18. annots Avatar

    wah saya ndak sempat masuk, wong waktu itu yang punya lagi selo jadi ya so’ tutup.

  19. iway Avatar

    jadi inget mr. sarmento, masih ada ga ya??

  20. balibul Avatar

    zam ndlogog !!!

  21. unai Avatar

    slurp, ngiler aku…eh dulu waktu ngidam alif, pengennya minum sarsaparila terus lo Le…saiki ngidam ngethak wong mbeling 😛

  22. Juminten Avatar

    hmmm… itu harganya beneran 2.5 rupiah? 😀 atau gimana?
    aku udh pernah ke Jogja. tp belum pernah mampir ke sana. 😛
    kayaknya suasana tempo doeloe nya hampir mirip dgn es krim Ragusa yg ada di Jakarta, ya? ;))
    yg keasliannya tetap terjaga sampai sekarang.

  23. sluman slumun slamet Avatar

    :(( jadi laparrrrrrrrrrrrrrrrr
    😀

  24. novee Avatar

    jadi bernostalgia nih, mas
    sarsaparila itu minuman jaman saya SD dulu…
    kalo dulu dijual sama Tukang yang pake gerobakan di depan sekolah..dikasih dalam kemasan plastik dicampur es batu…

    dan harus langsung dihabiskan sebelum sampai dirumah, karena ibu saya pasti marah andai dia tau saya jajan yang kayak begituan…katanya bisa bikin batuk

    sekarang seukuran botol itu, dijual berapa mas?

  25. aLe Avatar

    lak nang blitar enek ra yo kiro2 😀

  26. Totok Sugianto Avatar

    bingung lincak itu apaan, ternyata om gugel bilang bahwa lincak itu adalah tempat duduk yang terbuat dari bambu. biasanya rumah-rumah di Jawa akan menempatkan lincak di depan rumah atau beranda rumah ^^v

  27. geblek Avatar

    tutup botolnya ituloh ndak nguati :D. lawong seumur umur baru liat ini, itupun pakai screnshot 🙂

  28. veta Avatar

    selasa tutup karena udah tradisi dari dulu om, saya lupa sih tapi kira-kira , karena sidosemi dulu target konsumennya para pekerja yang bekerja di kerajinan perak, dan kalau gak salah selasa pada libur? jadinya sidosemi ikut libur. YUp es kacang ijonya paling enak, dulu pas pulang dari SD sering mampir

  29. matriphe Avatar

    @ veta:

    matur nuwun informasinya! 🙂

  30. eudea Avatar

    ini sepertinya harus disambangi dan dilestarikan. kalo punah bisa gawat. ga bisa bernostalgila lagi.
    btw, sarsaparilla masih bisa ditemukan di kaliurang atau di resto jadul jln malioboro (lali jeneng e)

  31. ika Avatar

    sarsaparilla : minuman wajib Bapakku, biyen tahun 80-an. pemasoknya Bapak dulu di jalan solo, deket-deket nologaten. aku juga suka ikutan minum… makasih ya Mas Zam, jadi inget jaman dulu ni. :d

  32. Adham Somantrie Avatar

    jadi berapa nih total kerusakannya? 😕

  33. Luzzi Avatar

    wuaaa… :((
    kapan aku sempet ke jogja lagiih..

  34. oki Avatar
    oki

    http://jengjeng.matriphe.com/smilies/yahoo_think.gif
    😕 Wah Asik tuh kalo sarsa Parilla ada di indonesia
    gue selama ini cm tau ada di minuman kaleng AW ato Aw Resto hehehehe
    jadi pengen icip-icip

  35. Icha Avatar
    Icha

    😮 Haaahhhhhh…….
    Aku sampe terkagum kagum lho liatnya…dari mulai liat bangunan2nya, warung n so pasti barang2 di warung dllnya….Pengeeeennnnnn buanget bs kesana…

  36. bakulsempak Avatar

    wah ternyata udah dari dulu toh mengulas sarsaparila :((

  37. tjahaju Avatar

    waa botol limun berkawat… dijual ga? kemaren aku nemu di pasar loak Boldy, hargae 15rb botol e tp ga jd tak beli, hekekeke…

  38. cah magelang Avatar
    cah magelang

    aku sing cedak jogja wae ra ngerti ono waroeng koyo kuwi, coba ahh…

  39. Iwan Avatar
    Iwan

    Reportasi yang bagus mas. Matur suwun.

  40. Entong Avatar
    Entong

    YEN SELASA TUTUP……..

  41. Entong Avatar
    Entong

    Maksudnya kalau hari selasa warung itu TUTUP alias
    gak jualan….. Kata2x slalu dipasang di depan pintu masuknya…..

  42. djaka Avatar
    djaka

    Yen limun temu lawak sih ana rak mas? Terakir ngombe limun temu lawak tahun 1989. Pengen jajal meneh. Rasane isih padha pa ra.

  43. Fachmi Avatar

    Wah sido semi jadi tmpat pmberhentianku kalo lagi haus…. secara tmpat kerja juga deket situ,,, es kacang ijonya wuennaaaaak

  44. ari Avatar
    ari

    wah….. pokok e kotagede……….. mas anang sing kudu nerus ke warung sido semi……. baksone nyoooooozzzzzzzz!!!!!!!!

  45. abi Avatar
    abi

    ya…ya…ya…

  46. astho Avatar

    kotagede banget

  47. Jangkung Avatar
    Jangkung

    Ak wae wong jogja malah durung nyoba,,,,,

  48. hasssan Avatar

    wah, manteb, pengen nyoba sarsa parilla lan baksone *ngeces*

  49. pebrialsen Avatar

    waduhhhh mantafff bgt tu,.,.,jadi pengen nyari ne,.,.,ckkckckckck

  50. yumant Avatar

    es kacang ijonya mantep

  51. seli_usel Avatar

    emmmmmmpz baksonya ..

    mantap

    langka lloh di snie .